Psikoterapi Ruqyah

Posted by Counseling Students Association Jumat, 07 Mei 2010 0 komentar

Artinya: “……Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin….” (Al-Fusshilat:44)

Dalam proses kelangsungan hidup umat islam, banyak hal-hal yang dapat diturunkan dari Al-Qur’an dan Hadits untuk menyelesaikan permasalahan, salah satunya adalah proses penyembuhan yang dilakukan oleh orang islam yakni terapi Ruqyah (mantra). Terapi ini merupakan implemtasi dari kata “Syifa’” pada ayat di atas. Dalam ayat diatas menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci yang membawa petunjuk bagi kehidupan dan sebagai penawar (penyembuh) dari berbagai penyakit. Tentunya Allah tidak akan menurunkan suatu penyakit kalau tidak ada obatnya. 
Sebenarnya penyembuhan dengan ruqyah itu tidak hanya terjadi pada masa Rasulullah tetapi sudah terjadi pada masa-masa sebelumnya. Pada masa jahiliyah, telah dikenal pengobatan ruqyah. Namun ruqyah kala itu banyak mengandung kesyirikan. Misalnya menyandarkan diri kepada sesuatu selain Allah, percaya kepada jin, meyakini kesembuhan dari benda benda tertentu, dan lainnya. Setelah Islam datang, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang ruqyah kecuali yang tidak melanggar kesyirikan. 
Pada masa Rasulullah, beliau pernah ditanya tentang Ruqyah oleh seorang sahabat “apakah boleh menyembuhkan orang sakit dengan meruqyah” rasul menjawab “semasih hal itu bisa bermanfaat untuk orang lain lakukanlah”. Ini menunjukan bahwa rasul telah membolehkan proses penyembuhan dengan ruqyah semasih metodenya tidak menyimpang dari ajaran-ajaran islam.
Ibnu Qayyim Al jauziah menyebutkan, bahwa pengobatan yang dilakukan Rasulullah SAW. terhadap suatu penyakit ada tiga macam. Yaitu : dengan pengobatan alami, pengobatan Ilahi (ruqyah) dan dengan gabungan dari keduanya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Perlihatkan kepadaku ruqyah kalian, dan tidak apa-apa melakukan ruqyah selama tidak ada unsur syirik." ( HR. Muslim )
Di Indonesia, penyembuhan cara ini juga banyak kita temui di desa dan diperkotaan utamanya bagi kalangan yang sederhana. Namun dalam praktiknya, para peruqyah bermacam-macam sesuai dengan latar belakang kehidupan, agama dan aliran kepercayaannya. 

Pengertian Ruqyah
Ruqyah adalah jampi-jampi atau mantera. Ruqyah secara syar'i ( Ruqyah Syar'iyah ) adalah jampi-jampi atau mantera yang dibacakan oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau menghilangkan gangguan jin atau sihir atau untuk perlindungan dan sebagainya. Dengan hanya menggunakan ayat-ayat Al-Quran dan doa-doa yang bersumber dari hadiths-hadiths Rasulullah SAW yang dapat difahami maknanya selama tidak mengandungi unsur kesyirikan. Bacaan ruqyah berupa ayat ayat al-Qur’an dan doa doa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Sedangkan definisi psikoterapi ruqyah adalah proses pengobatan dan penyembuhan suatu penyakit, apakah mental, spiritual, moral maupun fisik dengan melalui bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan kata lain psikoterapi ruqyah berarti suatu terapi penyembuhan dari penyakit fisik maupun gangguan kejiwaan dengan psikoterapi dan konseling Islami dan menggunakan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dan doa-doa Rasulullah. Jadi segala macam bentuk penyakit, maka ruqyah merupakan terapi sekaligus pengobatan untuk segala jenis penyakit 
Secara umum Ruqyah ada dua macam: Pertama, Ruqyah yang diperbolehkan oleh syari'at Islam iaitu disebut Ruqyah Syar'iyah. Para ulama sepakat membolehkan Ruqyah dengan tiga syarat ;Dengan mempergunakan firman Allah ( ayat-ayat Al-Quran ) atau nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Mempergunakan Bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami maknanya. Berkeyakinan bahwa zat Ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah SWT.
 Kedua : Ruqyah yang tidak dibenarkan oleh syari'at Islam (ruqyah Syirkiyah), yaitu Ruqyah dengan menggunakan bahasa-bahasa yang tidak difahami maknanya atau Ruqyah yang mengandung unsur-unsur kesyirikan. Ruqyah ini biasanya disebut sihir yang proses penyembuhannya lebih lebih cepat namun berdampak negative terhadap dirinya di dunia dan akhirat.
Metode Ruqyah
Penyembuhan ruqyah adalah penyembuhan yang langsung meminta kepada Allah untuk menyembuhkan penyakit dengan membacakan ayat-ayat Qur’an dan doa-doa yang telah dianjurkan oleh Rasul. Maka metodenya harus sesuai dengan ajaran islam. Para ulama sepakat membolehkan Ruqyah dengan tiga syarat ;Dengan mempergunakan firman Allah ( ayat-ayat Al-Quran ) atau nama-nama dan sifat-sifat-Nya dan Sunah Rasul. Mempergunakan Bahasa Arab atau bahasa yang dapat difahami maknanya. Berkeyakinan bahwa zat Ruqyah tidak berpengaruh apa-apa kecuali atas izin Allah SWT. 
1. Persiapan Sebelum Psikoterapi Ruqyah.
a. Berwudhu.
Para Pasien sebelum mengikuti prosesi terapi ruqyah harus berwudhu terlebih dahulu untuk mesucikan dirinya agar dirinya selalu dijaga malaikat yang ditugaskan Allah SWT. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda; ”Bersucilah kamu atas tubuh kamu. Sesungguhnya tiada seorang hambapun akan terjaga kebersihannya melainkan dia menjaga kebersihannya tentang pakaian atau lain-lainnya yang dia miliki. Tidak akan terjadi perkara jahad melainkan berkata malaikat: ”Ya Allah! Ampunkanlah hamba-Mu ini karena sesungguhnya dia menjaga kesuciannya (berwudhu).” (HR.Thabrani). 
b. Mendengarkan Nasehat-Nasehat Agama dan Petunjuk Pelaksanaan Psikotrapi Ruqyah.
Para pasien dinasehati agar tidak berbuat syirik kepada Allah SWT yaitu memegang teguh kalimah Lailahailallah dalam setiap tindakan dan perbuatan, selalu mendekatkan diri pada Allah dengan melaksanakan segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang oleh Allah. Menjauhi sikap ujub, takabur, riya dan sikap-sikap setan lainnya, dalam setiap ikhtiar yang dilakukan selalu menyerahkan urusannya pada Allah, karena tiada daya upaya selain pertolongan Allah semata. Para pasien juga diberitahu apa yang harus dilakukan pasien dalam prosesi terapi ruqyah agar dapat berhasil dengan baik dan sempurna.
c. Berbaring atau duduk dengan mengambil sikap relaksasi tubuh (otot) yang enak dan nyaman dan relaksasi fikiran. Dengan berbaring atau duduk dengan melemaskan dan mengendorkan semua bagian tubuh termasuk otot sehingga relaksasi akan gampang tercapai dan akhirnya konsentrasi.
2. Pelaksanaan Psikoterapi Ruqyah
Pelaksanaan terapi ruqyah tidak membutuhkan alat-alat yang aneh seperti ayam putih, darahnya kambing putih dan lain sebagainya. Tetapi hanya cukup membacakan ayat Al-Qur’an dan atau doa-doa dengan memohon kepada Allah agar disembuhkan. Hanya saja tidak boleh mengagungkan ruqyahnya, dalam artian ruqyah itu hanya prasyarat sedangkan yang menyembuhkan adalah Allah. Dengan membacakan yang demikian, hati seseorang bisa tenang. Dan kalau sudah tenang hatinya maka semua peredaran darah akan mengalir normal karena sesungguhnya pusat dari berbagai tindakan dalam manusia adalah hati.
Biasanya para peruqyah untuk menenangkan hati pasien, peruqyah berzikir dan berdoa karena dengan itu hatinya akan tenang sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dijelaskan 
             
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.
Dalam pemahaman agama Islam kalbu atau jiwa merupakan pusat dari diri manusia. Segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia berpangkat pada kalbu. Ini sesuai dengan salah satu arti kata qalb menurut Moniuddin yaitu inti, pusat, sentral. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa berbagai bentuk gangguan jiwa berpangkal dari kalbu yang didominasi oleh dorongan hawa nafsu negatif (iri, dengki, memaksakan kehendak, anti sosial, dorongan berbuat kejahatan) dengan kata lain mempunyai hati yang sakit. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dalam diri manusia ada “segumpal daging” (menunjuk aspek fisik dari kalbu), yang jika”daging” itu baik atau sehat maka baiklah (sehatlah) seluruh diri manusia dan sebaliknya; ”daging itu tidak lain adalah kalbu (aspek rohani manusia).








0 Responses so far.

Posting Komentar