Pendidikan dan Perkembangan Anak

Posted by Counseling Students Association Minggu, 22 Agustus 2010 0 komentar

 “Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah ”. (GBHN Bab IV bagian pendidikan)

Membahas pendidikan manusia seutuhnya, sebenarnya adalah menganalisis secara konsepsional apa dan bagaimana perwujudan manusia seutuhnya itu. Konsepsi tradisional, seutuhnya (kebulatan) ialah kebulatan atau integritas antara aspek jasmaniah dan rohaniah; antara akal dan keterampilan. Atau lebih luas sedikit yakni konsepsi kebulatan (keseimbangan) antara tiga H: head (akal), heart (hati nurani) dan hand (keterampilan). Dari komponen itulah yang akan menentukan perkembangan anak dalam hidupnya.
Tentang perkembangan anak, para pakar berbeda pendapat, ada yang mengatakan bahwa anak dalam perkembangannya itu dipengaruhi oleh factor dari dalam, yaitu factor yang telah di bawah sejak lahir (Schopen Houwer dan Jean Jaques Rousseau). Tetapi para pakar yang lain, mengatakan bahwa perekembangan itu dipengaruhi oleh factor luar (John Locke). Beliau mengatakan bahwa anak yang baru lahir bagaikan kertas putih yang kosong dan dikenal dengan tabularasa. Hal senada juga terungkap dalam hadits yang artinya “setiap manusia itu dilahirkan dengan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya majusi dan nasrani ”. 
Dari kedua pendapat itu, saya kira, sama-sama menentukan dalam perkembangan anak. Tetapi walaupun demikian masih kita temui banyak anak yang cenderung tumbuh dengan dominasi factor dalam saja atau sebaliknya. Hal itu terjadi karena proses pendidikannya kurang tepat. Sehingga ada ahli yang mengatakan “you can take boy out off the country, but you can’t take country out off the boy”. Artinya setiap manusia boleh keluar dari suatu daerah tetapi sikap kedaerahannya tidak bisa dikeluarkan dan dihilangkan dari diri mereka. Disitulah peran lingkungan dalam proses perkembangan orang (anak).  
Sebenarnya, anak ketika masih berada dalam kandungan. Seperti kita ketahui bersama, bahwa masa prenatal ini tidak masuk pada jangkauan pendidikan, tetapi mengingat janin merupakan bakal yang kelak akan berkembang menjadi manusia, maka kita harus lebih baik dalam merawat janin tersebut sehingga ketika lahir, ia menjadi anak sehat, disinilah sebenarnya hubungan antara kesehatan anak dengan proses perkembangannya. Mengingat jangkauan pendidikan tidak menjangkau janin, maka pendidikan yang harus dikerahkan adalah pendidikan pada orang tuanya (ibu), karena fisik dan psikis ibulah yang dapat mempengaruhi janin tersebut. Sehingga bagi umat islam ketika hamil dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an. Sebenarnya janin, sudah dapat merasakan apa yang terjadi pada orang tuanya. 
Ketika seorang bayi lahir maka langsung dihadapkan dengan realita yang pada akhirnya realita itu akan mencetak karakter anak itu sendiri (character building). Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak. Disinilah pertama kali ia mengenal nilai dan norma. Karena itu keluarga merupakan pendidikan tertua, yang bersifat informal. Kehidupan keluarga sangat penting, sebab pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan berikutnya. 
Banyak orang mengatakan kepada seorang anak “kamu mirip sekali dengan bapak atau ibunya.” Bahkan ada pribahasa ynag menerangkan “buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Pribahasa ini mempunyai persepsi bahwa prilaku anak itu merupakan bawaan dari orang tuanya, tetapi selain sifat bawaan itu, anak juga akan memotret prilaku orang tuanya, dimana orang tuanya tidak menyadari kalau prilakunya direkam oleh anaknya. Disitulah peran orang tua untuk memberikan teladan yang baik.
Beranjak lebih dewasa, seorang anak akan berinteraksi dengan dunia yang lebih luas. Lingkungan yang lebih luas itulah, anak akan berhadapan denagn lingkungan yang berlainan dari sebelumnya dan akan menyerap apa yang telah terjadi pada lingkungan itu. Maka anak itu akan diwarisi sikap dan pola prilaku yang sesuai dengan lingkungannya itu. Walaupun tidak semua anak akan mengikuti keadaan lingkungannya secara keseluruhan. Salah contohnya adalah: anak desa pada akhirnya akan cenderung menajadi petani. Sedangkan orang kota karena lingkungannya terus menerus berkolaborasi dengan bermacam kegiatan, maka profesi anak kota bermacam-macam.
 Masyarakat adalah salah satu lingkungan pendidikan yang besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi seseorang. Pandangan hidup, cita-cita bangsa, sosial budaya dan perkembangan ilmu pengetahuan akan mewarnai keadaan masyarakat tersebut. Masyarakat mempunyai peranan yang penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
Setelah anak mulai berkembang dengan sendirinya tanpa ada kontrol dan bimbingan yang lebih terarah pada kebaikan, mengingat pada keluarga dan masyarakat tidak ada kurikulum yang jelas, maka anak akan tumbuh dengan karakter yang tidak terarah pula dan masa depannya juga tidak terarah. Maka dari itu butuh pendidikan yang mempunyai kurikulum yang sistematis dan berorientasi pada masa depan anak.
 Anak yang sedang berkembang memerlukan bantuan dari manusia dewasa untuk memahami lingkungan sekitarnya dan menguasai keterampilan-keterampilan tertentu, agar menjadi manusia sebagai pribadi seutuhnya. Untuk membentuk anak sebagai pribadi yang utuh tidak cukup hanya dalam lingkungan keluarga dan sosialnya, tetapi tempat khusus yang mampu memberikan bantuan secara terarah, bertujuan, dan sistematis, berupa institusi pendidikan formal yang disebut ”sekolah”. Sekolah merupakan tempat belajar yang terencana dan terorganisasir, yang melibatkan kegiatan proses belajar mengajar dengan tujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam diri anak.
Fokus pendidikan di sekolah adalah membantu anak yang sedang berkembang dalam semua aspek. Dalam perspektif perkembangan masa hidup, Santrock (2004) mendefinisikan perkembangan sebagai pola gerakan kompleks atau perubahan yang dimulai dari pembuahan dan terus berlanjut sepanjang siklus kehidupan manusia. Pola gerakan kompleks ini disebabkan oleh interaksi yang terus menerus dari proses biologis, kognitif dan sosioemosional.
Disinilah potensi anak akan ditumbuh kembangkan. Sekolah merupakan tumpuan dan harapan orang tua, masyarakat, dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas sekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk kehidupan masyarakat. Sekolah bukan semata-mata sebagai konsumen, tetapi juga sebagai produsen dan pemberi jasa yang sangat erat hubungannya dengan pembangunan.
Dengan adanya tuntutan untuk menjadikan perkembangan anak itu, lembaga pendidikan berkewajiban untuk selalu memberikan bimbingan yang mengarah pada prospek masa depan. Pendidik harus memiliki kapabilitas yang memadai untuk terus merespon dan mengarahkan perkembangan anak. Sehingga yang namanya manusia seutuhnya akan tercapai. Amien 


0 Responses so far.

Posting Komentar